Minggu, 16 Januari 2011

Hanok - Rumah tradisional korea

Diposting oleh koreaworld di 09.28

    Hanok adalah sebutan untuk rumah  tradisional korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat. Arsitektur korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim. Struktur interior juga dirancang berdasarkan lokasi rumah. Prinsip yang disebut Baesanimsu (hangul: 배산임수) secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari.
Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.
Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban) dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka.
Untuk membangun hanok, Tiang-tiang kayu dan bingkai ditetapkan. Lalu, batu bata yang terbuat dari bumi dan rumput digunakan untuk mengisi frame. Lantai terbuat dari batu dan bumi. Untuk lantai, minyak berlapis hanji menempel. Hanok merupakan bagian penting dari gaya Han karena sistem mereka yang unik, pemanas namun sangat ilmiah disebut ondol. Untuk mengakomodasi ondol sistem, lantai hanok telah ditinggikan di atas tanah, dan kamar dibuat relatif kecil untuk memaksimalkan kehangatan. Sejak lantai dipanaskan dan hangat, orang tidak menggunakan tempat tidur atau kursi dan suka duduk atau berbaring langsung di lantai, seperti yang masih sering dilakukan hari ini.
Bangunan (ruangan) tempat tinggal pria dan wanita dipisahkan sesuai dengan pemikiran konfusius. Hanok terdiri dari bangunan-bangunan (ruangan) yang disebut haengrangchae, sarangchae, anchae, dan sadang. Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan berada di bagian depan. Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk. Ruangan untuk altar leluhur disebut sadang. Halaman di tengah-tengah bangunan rumah disebut madang, dan bangunan gudang disebut gwangchae. Selain itu, hanok juga sering memiliki cerobong asap dan pintu gerbang (munganchae).


0 komentar:

Posting Komentar

 

Warm and Cozy Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei